Cari disini data yang anda perlukan

Dukungan

Minggu, 30 Oktober 2011

Hidup, Cinta & Bahagia


   Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita
 menangis?   ketika kita membayangkan? ketika kita berciuman?
   Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...
 
   Kita semua agak aneh...dan hidup sendiri juga agak aneh...
   Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya
 SEJALAN dengan kita....kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam
 suatu   keanehan serupa yang dinamakan CINTA..
 
   Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan..
   Orang2 yang tidak ingin kita tinggalkan...
   Tapi ingatlah.......melepaskan BUKAN akhir dari dunia..
   melainkan awal suatu kehidupan baru..
 
   Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang
 tersakiti,
   mereka yang telah mencari...dan mereka yang telah mencoba..
   Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang
 yang
   telah menyentuh kehidupan mereka.
 
 
   CINTA yang AGUNG ?
 
   : Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli
 terhadapnya.
   : Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
 menunggunya dengan  setia.
   : Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH
 bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu'
 
   Apabila cinta tidak berhasil...BEBASKAN dirimu...
   Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
 bebas
   LAGI.
   Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
   kehilangannya..tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK
 perlu mati   bersamanya...
 
   Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..MELAINKAN mereka
   yang tetap tegar ketika mereka jatuh
 
   Entah bagaimana...dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar
 tentang
   dirimu sendiri..dan menyadari..bahwa penyesalan tidak
 seharusnya
   ada..HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan2 kehidupan yang
   telah kau buat.
 
   TEMAN SEJATI...
 
   mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa..'
   Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar'
   Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri'
   Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bolehkah
 saya
   masuk?'
 
   MENCINTAI...
 
   BUKANlah bagaimana kamu melupakan..melainkan bagaimana kamu
   MEMAAFKAN.
   BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..melainkan bagaimana kamu
   MENGERTI.
   BUKANlah apa yang kamu lihat..melainkan apa yang kamu RASAKAN..
   BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..melainkan bagaimana kamu
   BERTAHAN.
 
   Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam
 hati...dibandingkan
   menangis tersedu2..
   Air mata yang keluar dapat dihapus..sementara air mata yang
   tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..
 
   Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang..
   Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP
 MENANG
   hanya karena kamu berbahagia..dapat mencintai
 seseorang..LEBIH
   dari kamu mencintai dirimu sendiri..
 
   Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencinta seseorang
   BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita MELAINKAN karena
 kita
   menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia
 apabila
   kita melepaskannya.
 
   Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia..
   jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2
 mencintai
   MELAINKAN...BERJUANGLAH demi cintamu
   Itulah CINTA SEJATI
 
   Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA
 berjalan
   bersama orang 'yang tersedia'
   Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADA orang yang
   berada di sekelilingmu
   Lebih baik menunggu orang yang tepat kerena hidup ini terlalu
 singkat
   untuk dibuang dengan hanya dengan 'seseorang'
 
   Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING
   menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang membawamu ke
 dalam
   pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu
 sadari.
 
 
 
 



MAKALAH KESEHATAN MENTAL

BAB I
KESEHATAN MENTAL

A.    ARTI KESEHATAN MENTAL, ILMU KESEHATAN DAN KESEHATAN        MENTAL.

Jasmani di katakan sehat apabila energi yang ada mencukupi daya tahan yang ada mencukupi memiliki kekuatan untuk menjalankan aktivitas,dan kondisi badan terasa nyaman dan sehat.

Dr.Kartini Kartono mengatakan bahwa orang yang memiliki mental sehat memilki sifat-sifat khas,antara lain mempunyai kemampuan untuk bertindak secara episien memiliki tujuan-tujuan hidup yang jelas  memiliki konsep diri yang sehat memiliki koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usaha nya,memiliki regulasi diri dan memiliki batin yang selalu tenang.
Jadi,orang yang sehat mentalnya dapat melakukan adaptasi (penyesuaian diri) dengan lingkungannya,dengan mudah dapat menempatkan diri pada perubahan sosial,selalu aktif berpartisipasi dan dapat merasakan kepuasan atas terpenuhi kebutuhannya.
Apabila di tinjau dari, kata “mental” berasal dari kata latin,yaitu,”mens”atau”mentis”artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu jiwa).
Di dalam buku Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam  Islam karya Dr.Kartini Kartono dan Dr. Jenni Andary, Ilmu Kesehatn Mental adalah ilimu yang mempelajari masalah kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencengah timbulnya gangguan emosi, dan berusaha menguragi atau menyembuhkan penyakit mental,serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.[1]
Ada yang berpendapat bahwa kesehatan mental adalah Terhindar dari gangguan dan penyakit kejiwaan (batasan ini banyak mendapat sambutan di kalangan psikiater). Ada juga yang mengartikannya adalah kemampuan menyesuaikan diri dalam menghadapi masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa.[2]

B.  BEBERAPA DEFENISI KESEHATAN MENTAL
Berikut ini merupakan beberapa defenisi dari kesehatan mental:
1.      Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejola jiwa (neurose) dan gejola penyakit jiwa (psychose).
2.      Kesehatan Mental adalah adanya kemmpuan yang memiliki oleh seseorang untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri orang lain, masyarakat atau lingkungannya.
3.      Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan seseorang untuk mengembangkan potensi bakatdadan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga menyebabkan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain serta terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa.
4.      Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta terciptanya kemempuan untukl menghadapi permasalahan sehari-hari sehingga merasakan kebahagiaan dan kepuasan hatinya.

C.  MASALAH KESEHATAN MENTAL
Kesehatan mental / jiwa selalu mempersoalkan mental/jiwa yang dimiliki seseorang apakah bermasalah ataukan memilki kehidupan rohani yang sehat. Dan juga menegakkan pada keutuhan peribadi psiko-fisik manusia yang menyeluruh.
Kesehatan mental sebagai ilmu membicarakan bangaimana cara seseorang memecahkan masalah batinya sehingga ia mampu memahami berbanagi kesulitan hidup dan melakukan berbagai upaya agar jiwanya menjadi bersih.
Dengan memahami ilmu kesehatan mental adalah arti mengerti, mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya, maka seseorang tidak akan megalami bermacam-macam ketegangan kekuatan dan komplik barin. Selain itu, ia melakukan upaya agar jiwanya menjadi seimbang dan kepribadiannya pun terinteraksi dengan baik. Ia juga akan mampu memecahkan segala kesulitan jiwa.
Permasalahan lain yang erat hubungannya dengan ilmu kesehatan mental, anatara lain adanya usaha untuk menghindari unsur tekanan batin, komplik pribadi dan menciptakan integrasi batin yang baik untuk melawan ketegangan dan komplik jiwa.
Orang yang sehat  mentalnya mempunyai pribadi normal. Mereka akan bertindak dan berprilaku baik agar dapat di terima oleh masyarakat. Selain itu dalam karakter dirinya terdapat kesesuaian dengan norma dan pola hidup masyarakat.[3]


BAB II
KESEHATAN MENTAL DAN KETENAGAN HIDUP

A.    MENTAL SEHAT DAN TIDAK SEHAT
Pada umumnya  setiap orang senantiasa memilki mental yang sehat namun karena suatu sebab ada sebagian orang yang memiliki  mental tidak sehat. Orang yang tidak sehat mentalnya memiliki tekanan-tekanan batin. Dengan suasana batin seperti ini  kepribadian seseorang menjadi kacau dan mengganggu ketenangannya. Gejala ini yang menjadi pusat pengganggu ketenangan hidup.
Ketenanagan hidup dapat tercapai bila seseorang dapat memecahkan keruwetan jiwa pada dirinya yang menimbulkan kesulitan hidap. Hal ini dapat dilakukan bila ia berusaha untuk membersihkan jiwa agar tidak terganggu ketenagannya dan tidak terjadi konflik-konflik maupun rasa takut.
Orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh ketenangan  hidup. Jiwa merasa sering terganggu sehingga menimbulkan stress dan komplik jiwa. Hal ini menyebabkan timbulnya emosi negative sehingga ia tidak mampu mencapai kedewasaan psiskis, mudah putus asa dan bahkan bunuh diri.
Kekacauan mental ini di sebabkan kurangnya kesadaran memiliki konflik-konflik emosional, tidak berani menghadapi tantangan kesulitan hidup akibat hidup di tengah-tengah masyarakat yang menimbulkan terjadinya disorganisasikan maupun dinegrasi sosial.
Untuk megetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidak mudah, karena tidak dapat di ukur, di periksa atau dilihat dengan alat-alat seperti halnya dalam kesehatan badan biasanya yang menjadi kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku, atau perasaan karena seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya akan mengalami kegoncagan emosi kelainan tingkah laku dan tindakannya.

B.     PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP PERASAAN
Berikui ini akan di uraikan tiap-tiap persoalan (perasaan) dengan contoh-contohnya :
  1. Rasa cemas
Adanya perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa sebab yang menyebabkan timbulnya perasaan gelisah pada diri seseorang. Misalnya, perasaan seorang ibu yang gelisah karena anaknya terlambat pulang, berbagai pikiran berkecamuk dalam dirinya, ia merasa khawatir bila anaknya mendapat kecelakaan, diculik orang, dan sebagainya, karena itu, sebaliknya berusaha mengatasi kegelisahan itu dengan mencari cara pemecahannya.
  1. Iri hati
Perasaan iri hati sering terjadi dalam diri seseorang, namun sebenarnya perasaan ini bukan karena adanya kedengkian dalam dirinya melainkan karena ia sendiri hatitidak merasakan bahagia dalam hidupnya. Sebagai contoh adalah seorang ibu yang masih muda, cantik dan kaya, merasa iri kepada suaminya karena anak-anaknya lebih dekat kepadanya. Ia juga merasa bahwa suaminya tidak mengindahkan perasaannya. Hal ini menyebabkan terjadinya pertengkaran dan perselisihan anatara mereka karean kecurigaan isteri kepada suaminya.
  1. Rasa sedih
Rasa sedih ini terkadang berpangkal dari hal-hal yang sepele yang terjadi karena kesehatan mental yang terganggu, bukan karena penyebab kesedihannya secara langsung.
4.     Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri
Rasa rendah diri menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung sehingga menyebabkan orang yang bersangkutan tidak mau bergaul karena merasa dikucilkan. Ia tidak mau mengemukakan pendapat dan tidak memiliki inisiatif. Lama kelamaan kepercayaan dirinya akan hilang bahkan ia mulai tidak mempercayai orang lain. Ia menjadi mudah marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis.
5.            Pemarah
Seseorang yang sering marah-marah tanpa sebab biasanya mengalami gangguan kesehatan mental. Pada dasarnya, marah merupakan ungkapan kekecewaan, atau ketidakpuasan hati.

C.    PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP KESEHATAN
Kecerdasan seseorang merupakan warisan dari orang tuanya. Hal ini telah terbukti dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Namun demikian, kecerdasan ini tidak akan berkembang bila tidak di dukung oleh lingkungan adanya kesempatan yang dapat merangsang kecerdasan tersebut.
Ada berbagai pengaruh kesehatan mental atas pikiran,  di antaranya pereasaan sering lupa atau kurangnya konsentreasi dalam berpikir dan sebagainya. Bila hal ini di biarkan terus menerus maka ia akan menyebabkan gangguan kesehatan mental yang sangat serius.
Anak yang pemurung, bodoh merupakan akibatnya terganggunya ketenagan si anak. Ia menjadi mampu mengerahkan daya pikirnya sehingga ia kehilangan konsentrasi dalam menerima pelajaran. Inilah yang menyebabkan ia menjadi bodoh, jadi bukan karena ia benar-benar bodoh.
Penyebaba lain terganggunya ketenagan anak adalah perlakuan orang tua yang terlalu megekang kebebasan anak, terlalu banyak campur tangan dalam urusan anak, suka membandingkan sia anak dengan anggota  lain. Yang lain lebih pandai dari pada si  anak, dan sebangainya.
Tergangguanya ketenagan anak di sebabkan perilaku ibu / bapak sering bertengkar , mengekang anak , sering di pukul oleh ibi/bapaknya, karena ia malas belajar auatu karena kenakalannya. Suasana menyebabkan si anak merasa bigung dan mencoba mencari perhatian orang dengan sesuatu yang di larang.

D.    PENGARUH KESEHATAN MENTAL TERHADAP TINGKAH LAKU
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh suasana hatinya. Bila seseorang merasa gelisah atau merasa tertekan hatinya, dia akan berusaha menghilangkannya dengan segala cara. Biasanya ia akan berusaha mengeluarkan segala uneg-negnya dihatinya, namun cara ini tidak selalu berhasil mengurangi beban dihatinya. Hal ini karena tidak semua orang dapat mengungkapkan kegelisahannya kepada orang lain.
Contoh kasus dalam hal ini adalah seorang anak yang di marahi oaring tuanya. Dalam hatinya ia ingin membrontak perlakuan kedua orang tuanya, tetapi ia tidak berani, sehingga terjadilah pertentangan  batin, antara ingin melawan (membela diri) dan takut akan hukuman dan kekerasan oaring tua. Hal ini mendorong hatinya untuk melakukan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang tua, atau melampiaskan kesalahannya kepada teman sepermainannya atau kepada adiknya.
Dalam beberapa kasus, sering kita temukan orang yang suka mengganggu ketenangan dan hak orang lain, misalnya ingi mencuri, menyakiti atau memfitnah oaranga lain. Semua perlakuan itu merupakan pelmpiasan dari ketidakpuasannya, yang timbul karena kesehatan mental yang terganggu.







BAB III
PERANAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP KESEHATAN  MENTAL

A.  PENDIDIKAN AGAMA
         Sekolah sebagai tempat membina dan mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara yang baik, harus dapat memberikan pendidikan ynag menjadikan anak didik memiliki pandangan hidup menurut asas-asas Pancasila.
         Dengan kata lain, pendidikan disekolah harus ditujukan untuk menimbulkan kesadaran pada anak didik, yaitu:
  1. Kepercayaan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membiasakan   bertingkah laku, bersikap dan berpandangn hidup ynag sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan.
  2. Sikap dan tindakanya harus menunjukkan sopan santun dan perikemanusiaan dalam pergaulan dengan orang lain.
  3. Memiliki cinta kepada bangsa dan tanah air.
  4. Menghargai pendapat dan pikiran orang lain, tidak merasa bahwa hanya dia ynag pandai atau menumbuhkan jiwa demokrasi padanya.
  5. Memiliki rasa keadilan, kebenaran, kejujuran dan suka menolong orang.
         Itulah arah dan tujuan. pendidikan Indonesia berdasarkan Pncasila yang dapat dicapai melalui pendidikan termasuk di dalamnya pendidikan agama.
a.    Pentingnya Pendidikan Agama
Pembinaan mental di mulai dari rumah tangga karena si anak mulai didikan dari ibu-bapaknya kemudian dari anggota keluarga lain yang semuanya ikut memberikan dasar-dasar pembentukan kepribadianya. Pembinaan dan pembentukan pribadi anak tersebut  disempurnakan dalam masa  sekolah.
b.   Pendidikannya Agama di Sekolah
Pendidikan agama di sekolah sangat berperan dalam pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan anak didik. Hal ini karena Pendidikan agama di sekolah dapat melatih anak didik untuk melakukan ibadah dan praktek-praktek yaitu agama lain yang menghubungkan manusia dengan Tuhan. Semakin banyak ia menunaikan ibadah, semakin tertanam kepercayaab kepada Tuhan dan semakin dekat pula jiwanya kepada Tuhan.
c.    Metode Pendidikan Agama
Guru pendidikan agama harus mengetahui perkembangan psikologis ank didik dan menguasai masalah-masalah didaktik, metodik, dan psikologi. Ia harus memberikan contoh teladan dan cermin bagi muri-muridnya.[4]
a.       Taman Kanak-kanak
b.      Sekolah Dasar
c.       Sekolah Menengah
d.      Universitas

B.  PERANAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP KESEHATAN MENTAL
Ada beberapa peranan pendidikan agama dalam kesehatan mental, antara lain:
  1. Dengan Agama, dapat Memberikan Bimbingan dalam Hidup
Ajaran agama yang di tanamkan sejak kecil kepada anak-anak dapat membentuk kepribadian yang islami. Anak akan mampu mengendalikan keiginan-keigina dan terbentuk sesuatu kepribadian yang harminis maka ia mampu menghadapi dorongan yang bersifat fisik dan rohani/sosial, sehingga ia dapat  bersikap wajar tenang dan tidak melanggar hokum dan peraturan masyarakat.
  1. Ajaran Agama sebagai Penolong dalam Kesukaran Hidup
Setiep orang pasti pernah merasakan kekecewaan, sehingga bila ia tidak berpengang teguh pada ajaran agam dia akan memiliki perasaan rendah diri, apatis, pesimis, dan merasakan kegelisahan. Bagi oarng yang berpengang  teguh pada agama bila mengalami kekecewaan ia tidak akan merasa putus asa tetapi ia menghadapinya dengan tenang dan tabah. Ia segera mengigat Tuhan sehingga ia dapat menemukan factor-faktor yang menyebabkan kekecewaan. Dengan demikian, ia terhindar dari gangguan jiwa.
  1. Aturan Agama dapat Menentramkan Batin
Agama dapat memberi jalan penenang hati bagi jiwa yang sedang gelisah. Banyak orang yang tidak menjalankan perintah agama, selalu merasa gelisah dalam hidupnya  tetapi setelah menjalankan agama ia mendapat ketenangan hati. Seseorang yang telah mendapat kesuksesan terkadang melupakan agama. Ia terhanyut dalam harta yang berlimpah. Bahkan ia berusaha terus mencari harta.
yang dapat membuat dirinya bahagia. Namun, jauh dalam lubuk hatinya, ia merasa hampa. Hatinya gersang dan tidak pernah tentram. Kemudian ia merenungkan diri merasa bahkan hartanya tidak dapat memberinya ketengan batin.
  1. Ajaran Agama sebagai pengendali Moral
Moral adalah kelakuan yang sangat sesuai dengan ukuran-ukuran (nilai-nilai) masyarakat, yang timbul dari hati dan disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan (tindakan tersebut).
  1. Agama dapat Menjadi Therapi Jiwa
Agama dapat membendung dan menghindarkan gangguan jiwa. Sikap, perasaan, dan kelakuan yang menyebabkan kegelisahan akan dapat diatasi bila manusia  menyesali perbuatannya dan memohon sehingga tercapailah kerukunan hidup dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
  1. Peranan Agama bagi Pembinaan mental
Unsur-unsur yang terpenting dalam menentukan corak kepribadian seseorang adalah nilai-nilai agama moral dan sosial (lingkungan) yang di perolehnya. Jika di masa kecil mereka memproleh pemahaman mengenai nilai-nilai agama, maka kepribadian mereka akan mempunyai unsur-unsur yang baik. Nilai agama akan tetap dan tidak berubah-ubah, sedangkan nilai-nilai sosial dan moral sering mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan perkembangan masyarakat. Imam akan sifat-sifat Tuhan Maha Kuasa dan Maha Pelindung sangat diperlukan oleh setiap manusia. Karena setiap orang memerlukan rasa aman dan tidak terancam oleh bahaya, musuh, mala petaka dan berbagai gangguan terhadap keselamatan dirinya.

DAFTAR PUSTAKA
Yusak Burhanuddin. Kesehatan Mental, Bandung: Pustaka Setia, 1998.
Zakiah Daradjat. Islam & Kesehatan Mental, Jakarta: Toko Gunung Agung, 2001.


[1] Yusak Burhanuddin. Kesehatan Mental,( Bandung: Pustaka Setia, 1998),hlm.9-10.
[2] Zakiah Daradjat. Islam & Kesehatan Mental,(Jakarta: Toko Gunung Agung,2001),hlm.1.
[3] Yusak Burhanuddin. Op.cit.,hlm.13.
[4] Ibid., hlm. 98-99.

STRES DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

STRES

Stresor adalah rangsang eksternal atau internal yang memunculkan gangguan pada keseimbangan hidup individu. Karenanya, secara sederhana stres dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana individu dituntut berespon adaptif. Stres merupakan suatu keadaan yang menuntut pola  respon individu, karena peristiwa/rangsang/hal tersebut mengganggu keseimbangannya.

Stres merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, stres seperti merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri. Meski cukup sering mengganggu, stres tidak perlu selalu dilihat sebagai hal negatif, karena dalam hal-hal tertentu, memiliki implikasi positif. Eustress adalah "stres dalam artian positif", yakni keadaan yang dapat memotivasi, berdampak menguntungkan.

BAGAIMANA STRES DIALAMI?

Adanya kejadian-kejadian signifikan, misalnya: kematian anggota keluarga, kematian orang dekat, perceraian atau perpisahan, mengalami hukuman, mengalami luka atau sakit serius, memasuki dunia perkawinan, dipecat, gagal melakukan hal penting, anggota keluarga sakit, kehamilan, masalah seksual, pertikaian serius dengan orang dekat, perubahan status keuangan, dan sebagainya.
Kesulitan hidup sehari-hari. Kesulitan hidup sehari-hari ternyata tidak dapat dianggap remeh, misalnya kekhawatiran tentang bagaimana memperoleh uang cukup, hubungan sosial yang tidak mulus dengan teman atau tetangga, terlalu banyaknya pekerjaan, ketidakmampuan memberikan waktu bagi keluarga, dsb.
Ciri kepribadian juga dapat berperan. Orang yang sangat menykai kompetisi, dan menuntut diri maupun orang lain untuk memenuhi standar pencapaian tinggi mungkin akan lebih mudah terkena stress yang terkait dengan penyakit. 
Faktor situasional juga tidak dapat dilupakan. Bila kita diperlakukan diskriminatif atau penuh prasangka karena sesuatu hal yang berbeda dari diri kita (mis. agama, jenis kelamin, kelas sosial, etnis dll), kita dapat merasa tertekan dan mengalami kesulitan untuk dapat beradaptasi atau bekerja secara baik.

(lihat skala stres dalam kehidupan sehari-hari dan skala penyesuaian kembali yang terlampir)
 
TIPE STRES PSIKOLOGIS

Manusia berespon terhadap stres secara keseluruhan, sehingga kita tidak dapat memisahkan secara sangat tegas bentuk-bentuk stres. Stres biologis, misalnya adanya infeksi bakteri, akan juga berpengaruh terhadap emosi kita.  Bisa pula suatu stres psikologis, misalnya kegagalan kerja, sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan fisik. Meski demikian, dapat disebutkan beberapa tipe stres psikologis, yang sering terjadi berbarengan. 
  • Tekanan. Kita dapat mengalami tekanan dari dalam maupun luar diri, atau keduanya. Ambisi personal bersumber dari dalam, tetapi kadang dikuatkan oleh harapan-harapan dari pihak di luar diri.
     
  • Konflik. Konflik terjadi ketika kita berada di bawah tekanan untuk berespon simultan terhadap dua atau lebih kekuatan-kekuatan yang berlawanan.
    • Konflik menjauh-menjauh: individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama tidak disukai. Misalnya seorang pelajar yang sangat malas belajar, tetapi juga enggan mendapat nilai buruk, apalagi sampai tidak naik kelas.
    • Konflik mendekat-mendekat. Individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama diinginkannya. Misalnya, ada suatu acara seminar sangat menarik untuk diikuti, tetapi pada saat sama juga ada film sangat menarik untuk ditonton.
    • Konflik mendekat-menjauh. Terjadi ketika individu terjerat dalam situasi di mana ia tertarik sekaligus ingin menghindar dari situasi tertentu. Ini adalah bentuk konflik yang paling sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus lebih sulit diselesaikan. Misalnya ketika pasangan berpikir tentang apakah akan segera memiliki anak atau tidak. Memiliki anak sangat diinginkan karena pasangan dapat belajar menjadi orang dewasa yang sungguh-sungguh bertanggungjawab atas makhluk kecil yang sepenuhnya tak berdaya. Di sisi lain, ada tuntutan finansial, waktu, kemungkinan kehadiran anak akan mengganggu relasi suami-istri, dan lain sebagainya. 
  • Frustrasi. Frustrasi terjadi ketika motif atau tujuan kita mengalami hambatan dalam pencapaiannya.
    • Bila kita telah berjuang keras dan gagal, kita mengalami frustrasi.
    • Bila kita dalam keadaan terdesak dan terburu-buru, kemudian terhambat untuk melakukan sesuatu (misal jalanan macet) kita juga dapat merasa frustrasi.
    • Bila kita sangat memerlukan sesuatu (misalnya lapar dan butuh makanan), dan sesuatu itu tidak dapat diperoleh, kita juga mengalami frustrasi.  
BAGAIMANA STRES MENAMPILKAN DIRI?

Stres menampilkan diri melalui berbagai gejala:
  • Yang paling umum adalah meningkatnya kegelisahan, ketegangan, kecemasan.
  • Cukup sering terjadi, individu mengalami sakit kepala, atau sakit fisik lain (mulas, gatal-gatal).
  • Tampilan fisik lain adalah ketegangan otot, gangguan tidur, meningkatnya tekanan darah dan detak jantung.
  • Stres juga dapat tampil dalam perubahan pada perilaku: individu jadi tidak sabar, lebih cepat marah, menampilkan perubahan pola makan (kehilangan selera, atau malahan terus menerus makan).
  • Yang lain menampilkan kelelahan, kondisi fisik yang menurun
  • Sebagiannya merasa frustrasi, tak berdaya, menjadi depresif.
  • Masalah atau gangguan dalam hubungan dengan orang-orang lain: curiga, cepat tersinggung, sering berbeda pendapat atau berselisih paham dll.  

BAGAIMANA MENGELOLA STRES?

Telah disebutkan bahwa stres merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup. Jadi yang perlu dipermasalahkan bukanlah apakah individu berada dalam kondisi stres atau tidak, melainkan bagaimana ia menghadapinya?

Secara psikologis, manusia berespon terhadap stres sesuai dengan persepsi dan proses pembelajaran yang telah diterimanya.

Suatu hal yang perlu dihindari adalah mengembangkan mekanisme pertahanan diri yang kaku. Mekanisme pertahanan diri kaku berkembang dan menetap ketika seseorang menghayati perasaan cemas dan tidak aman yang intens, yang sekaligus memunculkan perasaan bersalah dan/atau menganggu "ego" atau kebanggaan diri, dan untuk meminimalkan atau menghilangkannya, ia kemudian mengembangkan lapisan-lapisan pertahanan, yang dapat sedemikian rupa tak disadari. Dalam batas-batas tertentu, semua manusia normal secara sengaja menggunakan mekanisme ini, misalnya ketika tidak sedang dituntut untuk dapat berkonsentrasi menyelesaikan ujian, padahal pada saat sama sedang menghadapi perceraian. Dalam situasi ini, individu tersebut mungkin akan menekan dahulu kegelisahannya tentang perceraian, untuk dapat menyelesaikan ujian. Atau seorang ibu yang mendadak kematian anak akibat kecelakaan, dan selama beberapa waktu tidak percaya bahwa anaknya tela tidak ada. Bila memantap, mekanisme pertahanan diri akan mengganggu kenyamanan hidup diri sendiri maupun orang lain.

Menarik diri atau menghindar kadang menjadi suatu cara yang efektif, bila situasi yang menekan sudah tak dapat ditanggulangi. Misalnya bila kita berhadapan dengan orang yang sangat sulit, dan mengkonfrontasi orang tersebut akan menambah masalah. Meski demikian perlu diingat, bahwa kebiasaan bersikap "menarik diri" tidak menjadi suatu bentuk penyelesaian masalah yang dianjurkan. Individu yang terus-menerus cenderung mengambil cara menghindar akan sulit mengembangkan dirinya. Terus menghindar juga memperlihatkan ketidakmampuan individu untuk bersikap asertif. Karenanya, menarik diri atau menghindar sebaiknya dilakukan hanya dalam kasus-kasus khusus saja, dan diterapkan secara sementara.

Melatih asertivitas. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang orang bersikap seenaknya, atau mencoba memanfaatkan kelemahan orang lain bila itu memungkinkan. Melatih asertivitas menjadi salah satu cara penting yang tampaknya perlu dilakukan untuk mengatasi hal ini. Secara ringkas saja, individu dikatakan bersikap asertif bila ia mampu berhubungan sosial dengan orang lain secara jujur, menyatakan sikap dan pandangannya (yang mungkin berbeda) secara terbuka dan tegas, tetapi dengan tetap menghormati orang yang dihadapinya. Hanya diam secara pasif memendam kejengkelan bukanlah sikap asertif. Tetapi segera saja meledak marah, entah dengan memaki apalagi melakukan tindakan fisik tertentu, juga bukan sikap asertif. Yang terakhir lebih tepat disebut bersikap agresif.

Berkompromi. Berkompromi dapat tampil dalam bentuk lebih pasif, yakni lebih mencoba menyesuaikan diri dengan tuntutan, tanpa upaya untuk mengubah lingkungan. Terjadi pada individu yang demi menghindari konflik, mengikuti saja apa yang dituntut oleh pihak lain, meski hal itu mungkin dirasa kurang adil. Ini disebut konformitas. Kompromi juga dapat tampil dengan upaya kedua belah pihak untuk saling menyesuaikan diri. Ini di sebut negosiasi, dan biasanya menjadi cara penyelesaian masalah yang lebih baik, karena bukan hanya satu pihak yang dituntut untuk berubah, melainkan semua pihak yang terlibat.  Ada pula cara lain yang kadang digunakan, yakni substitusi. Karena kesulitan melakukan sesuatu yang diinginkan, subjek mencari tujuan pengganti, yang masih relevan dengan harapan sebelumnya. Misalnya, tidak mampu masuk sekolah kedokteran karena tak ada biaya, akhirnya memilih bidang farmasi yang menyediakan beasiswa.

Mengubah gaya hidup. Tentu kita memiliki pengendalian lebih besar terhadap diri sendiri, daripada terhadap lingkungan. Bila jalan-jalan di Jakarta selalu macet, tidak mungkin kita mengubah kemacetan itu. Yang dapat dilakukan adalah melakukan langkah-langkah aktif agar kemacetan tidak mengganggu kelancaran kegiatan kita. Gaya hidup dapat diubah antara lain melalui:
  • Mengubah kebiasaan.
  • Mengefektifkan dan mengorganisasi kegiatan dengan lebih baik.
  • Mengembangkan toleransi lebih besar terhadap stress. Banyak orang yang kita kagumi karena prestasi atau hasil kerjanya, yang mungkin sesungguhnya menghadapi sangat banyak stress daripada yang kita bayangkan. Mereka bukannya orang yang diberkahi dengan segala kesuksesan tanpa usaha. Sesungguhnya mereka menampilkan toleransi lebih besar terhadap tekanan: tuntutan deadline, kompetisi, penyelesaian masalah sulit, dan risiko kegagalan.
  • Belajar mengendalikan pikiran-pikiran yang menambah tekanan/mematahkan motivasi. Pikiran-pikiran seperti: "Hal ini tak mampu kulakukan", "Ini mustahil", "Ini terlalu sulit, untuk apa aku menghabiskan waktu untuk berusaha?" hanya menambah tekanan dan menghambat penyelesaian masalah. Pikiran-pikiran tersebut harus diganti dengan pernyataan-pernyataan seperti: "Memang ini tugas berat. Akan menjadi lebih mudah bila aku membuat langkah-langkah yang jelas secara bertahap", atau "Tentu tidak selesai kalau aku menunda-nunda. Aku akan mulai sekarang juga.", atau "Aku bisa mengerjakan bagian yang ini, bagian yang lain tentu juga bisa. Bagaimanapun aku sudah membuat kemajuan."
  • Selalu mengingatkan diri bahwa stress dapat menjadi sarana sangat berharga untuk memahami diri dengan lebih baik, yang bila ditanggapi secara tepat, akan membantu pertumbuhan diri.
  • Bila diperlukan, mencari dukungan/bantuan (dari lingkungan sosial dan/atau profesional) untuk memfasilitasi penyelesaian masalah. 

LATIHAN / PERTANYAAN REFLEKTIF
  1. Daftarkan masalah sehari-hari yang mengganggu Anda.  Apa saja itu? Menurut Anda, adakah sesuatu yang dapat dilakukan agar hal-hal itu tidak terlalu mengganggu lagi?
     
  2. Kebiasaan apa sajakah yang perlu Anda terapkan untuk mengubah gaya hidup sebelumnya?
    Bangun lebih pagi
    Hidup lebih teratur
    Berhenti merokok
    Membuat daftar rinci apa saja yang harus dikerjakan hari ini
    Menyediakan waktu khusus untuk rileks.
    Menghindari penundaan, langsung memulai.
    Menetapkan waktu khusus yang tetap untuk melakukan sesuatu.
    Menganggarkan waktu khusus untuk bersosialisasi dengan teman/kerabat
    Berjalan dengan lebih santai.
    Menyediakan waktu untuk sarapan.
    Apalagi?
  3. Dapatkah Anda mengingat kejadian-kejadian dimana stress menghasilkan implikasi positif? Jelaskan. 
Menurut Anda, dalam hal-hal/situasi-situasi apa saja kita dapat mencoba bersikap asertif? Apa sikap yang selama ini lebih sering Anda tampilkan? Berkompromi atau menghindar? Agresif dan menyalahkan? Atau bersikap asertif

Jenis Gelombang Otak Manusia

Kalau kita pergi ke rumah sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelititan fungsi otak manusia, maka kita bisa menemui EEG atau electroencephalogram dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau gelombang otak yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.
Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz. Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah gelombang otak berkaitan dengan kondisi pikiran. Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi gelombang otak dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.
GAMMA (16 hz - 100 hz) Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), akan yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz) Merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Sensori Motor Rhytm (12 hz - 16 hz) SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .
 
ALPHA ( 8 hz - 12 hz ) Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi.
 
THETA ( 4 hz - 8 hz ) Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan gelombang otak ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan gelombang otak theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.
Bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang otak ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Gelombang otak theta juga dikenal sebagai "gelombang ajaib", karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah "GOD SPOT" ditemukan.
Schumann Resonance (7.83 hz) Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.
DELTA (0.5 hz - 4 hz) Adalah gelombang otak yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.
Penemuan baru dibidang frekwensi dan gelombang otak manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.

METODE STIMULASI GELOMBANG OTAK
Resonansi pada garpu tala. Jika ada 2 buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 .
Dua garpu tala yang beresonansi. Frequency Following Response (FFR) adalah respon dari otak yang mengikuti sinyal2 baik suara (audio) yang melalui telinga, maupun gambar ( visual ) melalui mata (terbuka/tertutup), dari luar tubuh, yang diinjeksikan atau dimasukan (BrainWave entrainment) berupa getaran atau gelombang yang mencapai target frekwensi/gelombang yang diinginkan (meditasi, penyembuhan, tidur nyenyak, belajar cepat dan seterusnya atau alpha,theta dst).Bandingkan dengan resonansi garpu tala ( resonansi terjadi pada benda2 bergetar sedangkan FFR terjadi pada pusat syaraf/otak).
Resonansi pada otak dan pusat syaraf. Demikian pula dalam halnya pusat syaraf (otak) manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat getaran/gelombang otak manusia yang mampu mengikuti (beresonansi) dari getaran suara (audio) melalui telinga dan gambar (visual) melalui mata, atau sinyal lainnya melalui alat peraba/perasa (tangan, tubuh, di belakang telinga), maka dapat diatur sekehendak kita untuk mencapai target2 aktifitas mental yang dikehendakinya (meningkatkan IQ, belajar cepat, meditasi, aktifitas2 supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya)
Namun sayangnya bahwa untuk mencapai hal tersebut diatas tidaklah mudah, seperti yang kita harapkan, karena keterbatasan pendengaran dan penglihatan manusia, misalnya sinyal suara, atau frekwensi suara, hanya dapat didengar dari 20 Hz s/d 20 khz itupun batas pendengaran efektip akan berlainan untuk setiap orang ( wanita, pria atau anak), bahkan anak kecil mampu mendengar suara diatas 20 Khz, namun rata2 manusia hanya dapat mendengar antara 50 hz s/d 8 khz saja.
Lalu bagaimana agar gelombang frekwensi suara yang diterima dan didengar oleh telinga kanan dan kiri dapat direspon dengan baik oleh otak (pusat syaraf) dan diterjemahkan sebagai gelombang2 beta, alpha, theta dan delta ( dan juga gamma, hypergamma, lamda dan epsilon )
Ada beberapa metode atau cara diantaranya dengan :
1. Binaural beats ( pelayangan sinyal suara )             
Apabila 2 gelombang frekwensi f1 dan f2 (telinga kanan dan kiri ) dipadukan menjadi satu, maka secara matematik akan diperoleh hasil sebagai berikut :
• frekwensi dasar yaitu f1 dan f2.
• kelipatan atau harmonik ganjil dari masing2 frekwensi yaitu 3f1, 5f1 dst dan 3f2, 5f2 dst
• selisih dan jumlah dari kedua frekwensi dasar tersebut ( f1 – f2) dan (f1+f2).
Tergantung dari aplikasi matematis tersebut, pada penggunaan dan perhitungan untuk otak (pusat syaraf) manusia maka yang direspon “hanya” f1 dan f2 sebagai suara biasa dan ( f1 – f2 ) yang akan direspon oleh otak (pusat syaraf) sebagai gelombang2 gamma, beta, alpha, theta atau delta. Misalnya f1 = 400 hz dan f2 = 410 hz, maka ? f = 10 Hz direspon otak sebagai gelombang alpha, maka selisih dua frekwensi yang berbeda ini disebut binaural beat atau pelayangan 2 sinyal . Binaural beat ditemukan dan diselidiki pertama kali oleh Heinrich Wilhelm Dove pada tahun 1839 .
2. Gelombang ISOCHRONICS ( monaural beats)
Karena dengan sistim binaural beat diperlukan headphone (kiri dan kanan) atau pemasangan pengeras suara (speaker) yang dipasang tepat disamping kiri dan kanan, agar otak merespon cukup baik, maka sistim ini menjadi tidak effektif dan kurang kuat pengaruhnya terhadap otak (pusat syaraf), maka dipilih cara lainnya yang lebih baik, yaitu dengan sistim Isochronics.
Pada gelombang isochronic, maka baik suara yang didengar ditelinga kiri maupun kanan akan memiliki frekwensi suara dan amplitudo yang sama, hanya kedua sinyal tersebut dimodulasikan dengan impuls/switch on/off (hidup/mati) dengan batasan2 irama gelombang otak (beta, alpha, theta . Delta ) tersebut disesuaikan dengan target2 aktifitas mental yang akan dicapai seseorang.
Stimulasi gelombang otak adalah rangsangan2 (suara atau cahaya/gambar) yang dikirim keotak (pusat syaraf) melalui panca indra ( telinga atau mata), sehingga otak (pusat syaraf) akan merespon den mengikuti (resonansi) sesuai dengan irama dari jenis gelombang tersebut ( beta, alpha, theta, delta atau gamma).
Stimulasi gelombang otak yang memakai sistim isochronic lebih baik dari binaural beats karena :
§ Binaural beats memerlukan headphone stereo, sedangkan isochronic tidak, cukup yang mono atau 1 headphone atau mono-speaker.
§ Respon dari otak (pusat syaraf) jauh lebih kuat jika mempergunakan sistim isochronics
§ Stimulasi cahaya melalui mata
Stimulasi gelombang otak, dapat juga melalui cahaya atau melalui mata dengan gambar bergerak atau beranimasi (kelopak mata terbuka) atau mata tertutup dengan menyalakan dan mematikan cahaya hitam/putih atau berwarna (cahaya menembus kelopak mata memakai alat Audio strobe LED Glasses), yang disesuaikan dengan irama gelombang otak (beta, alpha, theta, delta ), dengan perkataan lain ber-kelap – kelip atau fliker.
Dengan adanya respon dari otak (pusat syaraf), mengakibatkan timbulnya impuls2 listrik diotak (2 ~ 10 microVolt) yang disebut CER ( Cortical Evoked Response ), yang dapat dibaca oleh EEG (electroenchepalogram) untuk pemeriksaan efektifitas, pengujian dan monitoring .
Frequency Following Response (FFR) adalah respon dari otak yang mengikuti sinyal2 baik suara ( isochronics atau binaural beat ) maupun gambar ( visual ) dari luar tubuh, untuk mencapai target yang diinginkan (meditasi, penyembuhan, tidur nyenyak, belajar cepat dan seterusnya).